Menghargai Kemanusiaan -->
Jum'at, 11 April 2025
Cari Berita

Advertisement

mail@xmlthemes.com

Menghargai Kemanusiaan

Friday, November 18, 2016

Menghargai Kemanusiaan,Kemanusiaan,Menghargai,Liberalisme Barat,Kebarat-baratan,Humanisme,

Tak bisa disangkal bahwa peradaban hanya mungkin di atas landasan humanisme yang kuat. Humanisme dalam arti ini adalah pembukaan yang seluas-luasnya bagi kreativitas umat manusia,agar mereka mampu menjalankan misi kemanusiaan secara sempurna serta modernitaspun mensyaratkan humanisme sebagai landasan peradaban.

Namun kini,modernitas sedang memperlihatkan kerapuhannya. Banyak kalangan menduga bahwa salah satu penyebab kerapuhan peradaban modern adalah landasan humanisme yang rapuh dengan demikian peradaban modern menghilangkan satu elemen penting sebuah peradaban yaitu spiritualitas.

Kenyataan seperti ini tidak pernah terjadi pada peradaban islam. Humanisme adalah sebuah istilah dari pandangan filosofis yang menempatkan manusia sebaga pusat alam semesta. Jika menjadikan Descartes sebagai cerminan,maka humanisme menempatkan manusia sebagai sumber makna dan tindakan karena manusia dibekali dengan kemampuan penalaran , kesadaran, dan agensi.

Rasionalitas dan kesadaran individu inilah yang menjadi jantung peradaban, budaya, filsafat Barat. Dengan menempatkan manusia sebagai pusat, berarti posisi tradisional Tuhan dan agama tergantikan.

Humanisme model seperti ini,menurut Ali Syari'ati adalah humanisme versi liberalisme Barat yang dianggap berasal dari Yunani Kuno dan mencapai puncak kesempurnaanya pada Eropa modern. Humanisme barat ini dibangun atas asas yang sama yang dimiliki oleh mitologi Yunani Kuno yang memandang bahwa antara langit dan bumi , alam dewa-dewa dan alam manusia tercipta pertentangan dan pertarungan sampa-sampai muncul kebencian antara keduanya.
Para dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia karena takut kepada ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekaan, dan kepemimpinan manusia atas alam.

Di satu sisi pandangan humanisme liberal Barat sebenarnya adalah sesuatu yang wajar karena manusia memang harus mewujudkan kemanusiaannya dan salah satu caranya adalah dengan menciptakan kesadaran, kebebasan, kemerdekaan, dan kepemimpinan manusia.

Konsekuensi dari liberalisme tersebut adalah individualisme yang membuat setiap individu dilingkupi oleh hukum yang sama dan bertanggung jawab atas setiap perbuatannya sendiri.Hanya saja liberal Barat tersebut telah salah kaprah terhadap peradaban ketika menjadikan agama dan tuhan sebagai sasaran yang harus dihilangkan jika humanisme harus ditegakkan.

Kesalahan itu tergambar pada penyamaan antara mitologi Yunani Kuno dengan agama-agama besar Timur Islam, Kristen dan Yahudi. Karena itu, humanisme liberal Barat menyamakan antara Ahuramazda, Rhama, Tao, Yesus sang juru Selamat dengan hubungan manusia dengan Zeus sebagaimana mitologi Yunani Kuno.

"Wajah Damai Islam"

Loading