Kemajuan pembangunan
pemerintahan daerah provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tak terlepas serta tak
bisa dinafikan oleh seorang pejuang Sulbar yaitu Gubernur Anwar
Adnan Saleh selama sepuluh tahun terakhir.
Gubernur Sulbar AnwarAdnan Saleh merupakan kelahiran Polewali Mandar 20 Agustus 1948 yang sangat di
akui kehebatannya bahkan jika dilihat dari seluruh kandidat dalam pertarungan
Pilkada gubernur Sulbar masih belum selevel Anwar jika saja Ia masih mempunyai
kesempatan untuk maju sebagai Calon gubernur Sulbar sebagai kosong satu.
Jika kita melihat
selama ini banyak hal yang membuatnya lebih membangun di segala sektor
pembangunan serta dalam hal kepiawaian dan kegigihannya melobi anggaran untuk
daerah di pusat.
Melihat lebih jauh
lagi pemimpin seperti Anwar Adnan Saleh yang memang mempunyai cita-cita besar serta tak
mudah putus asa dan tentu pemimpin seperti yang di harapkan kedepan dan siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Sulbar
harus melanjutkan pembangunan akhir masa kepemimpinannya selama dua
periode.
Bahkan beberapa waktu
lalu pernyatan itu diungkapkan oleh Mentri Pertanian (Mentan) RI ,Dr. Ir. Andi
Amran Sulaiman menyampaikan pujian hangatnya kepada Gubernur Sulbar,karena
menurutnya Anwar paling getol bekerja dalam hal melobi anggaran untuk sebuah
pembangunan daerah dan Ia juga menyampaikan berkat keuletannya,Sulbar mendapat
dana untuk alokasi anggaran yang begitu besar.
Selain itu Anwar Adnan
Saleh berperan sangat aktiv pada sebuah proses berdirinya provinsi Sulbar serta
terpilih pertama kali sebagai Gubernur Sulbar dengan berpasangan Muhammad Amri
Sanusi dalam perhelatan pilkada 28 Agustus 2006 dan di lantik pada 14 Desember
2006.
Sebelumnya Anwar juga
menjabat sebagai politisi dari partai Golongan karya (Golkar) Sebagai Anggota
DPR/MPR periode 1999-2004 pada daerah pemilihan Sulawesi Tenggara dan
membidangi komisi IV transportasi.
Di masa pemerintahan
Anwar Adnan Saleh saat ini salah satu program yang di canangkan adalah potensi untuk
mengembangkan komoditas kakao di Sulbar yang telah lama menjadi mimpi Anwar
Adnan Saleh.
Anwar menilai ada beberapa alasan hal tersebut harus
dilakukan,pertama menurutnya adalah potensi komoditas kakao di sulbar adalah
penghasil kakao yang terbesar di Indonesia dan alasan ke dua menurutnya adalah
60 persen dari seluruh penduduk Sulbar melakukan budi daya kakao dan
menggantungkan hidup dari budidaya tersebut.
Sulbar berpenghasilan terbesar dari Budidaya Kakao
Pada
tahun 2010,Gubernur Sulbar sudah menargetkan 400 ribu kakao pertahun,komitmen
itu di maksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi akan tetapi meski
demikian ada beberapa kendala yang di hadapi di antaranya adalah permaianan
para tengkulak sehingga menyebabkan kerugian yang terbilang cukup besar
Meningkatkan Ekonomi di Masyarakat
Anwar
Adnan Saleh sangat meyakini jika budidaya kakao tersebut dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat hal tersebut yang menjadi indikator adalah kakao memang
menjadi komoditas yang mendunia dan melihat memang bahwa Indonesia menjadi
urutan ke-3 dengan peroduksi kakao terbesar.
Pengembangan tekhnologi baru
Tak sekedar dari sisi permodalan dari sisi
Indutri kakao juga dinilainya dengan adanya perkembangan tekhnologi yang
canggih serta dilihat dari segi pendapatan dampak pengembangan teknologi baru
dengan sistem Sambung Samping hanya dengan rentan waktu satu tahun empat bulan
bisa panen dengan cepat dan meningkat 3 sampai 4 kali lipat serta Sulbar
sendiri memiliki lahan yang luas sebanyak 156.898 Ha dalam produksi 90.436 ton
per tahun.
Penulis : Adri M.Fatwa
Artikel terkait : Anwar Akui SDM di Sulbar Masih Rendah

