Foto : Mediaekspres.com
Panitia penyelenggara Musyawarah Daerah (Musda) Pemuda KNPI ke XII Kabupaten Mamuju tahun 2017 dianggap bertindak tidak sesuai dengan prosedur dan konstitusi, serta pelaksanaan Musda terkesan sengaja di tutup – tutupi dengan maksud untuk memenangkan salah satu calon kandidat.
“Saya menilai
pelaksanaan Musda KNPI tidak prosedural dan konstitusional. Sehingga terkesan
dipaksakan, mungkin karena ada salah satu calon kandidat yang ingin
dimenangkan,” tegas Ashari Rauf kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan Musda
di hotel Mamuju Beach, Rabu (31/5/2017) dini hari.
Menurut Ashari
Rauf yang juga salah satu kandidat yang mencalonkan diri menjadi ketua KNPI
mengatakan, salah satu kecurangan dalam pelaksanaan Musda KNPI dimulai dari
tidak adanya undangan kepada OKP – OKP. Kemudian panitia tidak menghadirkan
ketua DPD pada acara pembukaan dan tidak memfungsikan koordinator KNPI wilayah
satu Sulbar.
“Disamping itu,
hak – hak OKP dikebiri, pasalnya verifikasi dilakukan tanpa mengudang OKP yang
terdaftar. Kemudian juga pelaksanaan Musda cenderung mendadak dan di paksakan.
Sehingga saya putuskan untuk keluar dari forum karena Musda ini cacat
prosedural,”pungkas Ashari.
Sebelumnya dari
arena Musda, Stering Comite Masram mengaku, pihak panitia telah menyampaikan
informasi pelaksanaan Musda melalui media publikasi dan media massa. Ia pun
mengaku, pihak panitia bukannya tidak menyurat, namun keberadaan sejumlah
sekretariat OKP yang tidak diketahui, menyulitkan panitia untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk persuratan.
“Panitia sudah
sosialisasikan ini, bahkan kita informasikan melalui media massa beberapa waktu
lalu. Soal persuratan ke OKP, masalahnya kita tidak lihat sekretariat OKP itu
dimana?itu yang jadi masalahnya,”pungkas Masram.
Pelaksanaan
Musda KNPI Mamuju yang diwarnai kericuhan ini, akhirnya diskorsing oleh Stering
Comite, dan akan dilanjutkan pada tanggal 4 Juni 2017 mendatang.
Sumber : Mediaekspres.com

