Ironi Separuh Era dalam Pusaran Perseteruan Palestina-Israel -->
Rabu, 9 April 2025
Cari Berita

Advertisement

mail@xmlthemes.com

Ironi Separuh Era dalam Pusaran Perseteruan Palestina-Israel

Saturday, July 29, 2017


Manakarranews.com, News - Sebuah Ironi ketika kita merambah mesin pencari Google. Dikala kata 'Masjid Al Aqsa' diketik, juta-an warta yang muncul merupakan seputar antara warga Palestina serta Israel. Kala mengalihkan kursor ke menu gambar, umumnya yang tampak yaitu beberapa photo dan beberapa pemuda yang melemparkan batu ke arah tentara Israel yang bersenjata komplit.

Perseteruan Palestina dengan Israel telah berjalan kurang-lebih 50 tahun. Beberapa kemelut itu berlangsung di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Kantor berita Aljazeera mencatat perseteruan ke-2 negara mulai memanas mulai sejak akhir 1948. Saat itu, pasca-Perang Dunia II, PBB mengeluarkan resolusi yang menyebutkan kalau, " Tempat suci, bangunan keagamaan, serta website bersejarah di Palestina mesti dilindungi serta terbuka untuk umum, mengingat nilai histori serta keberadaannya. "

Tetapi Israel memungkiri resolusi itu. Pada akhir 1948, terdaftar 85% lokasi Yerusalem dikuasai oleh Israel. Pemerintah Yordania cuma mengontrol 11% lokasi dari Pinggir Barat, mencakup kompleks tua Al-Quds (Yerusalem) serta permukiman di sekelilingnya.

Pada 1967, Israel mengklaim sudah kuasai semua lokasi Pinggir Barat atau Yerusalem Timur hingga Gaza. Israel juga mengklaim kompleks Kota Tua Al-Quds, termasuk juga Yerusalem Timur, ada diatas lokasi hukum mereka. Klaim sepihak itu sampai saat ini tidak sempat mendapat pengakuan seutuhnya oleh dunia internasional.

Sejak mulai waktu itu, kemelut demi kemelut seringkali berlangsung di Yerusalem. Sampai pada akhirnya pada 1994 terbit Wadi Araba Agreement untuk meredam ketegangan. Dalam kesepakatan itu, seperti dilansir dari Aljazeera, Israel menyebutkan menghormati hak historis Yordania yang diwakili Islamic Waqf dalam perannya untuk melindungi Al-Aqsa.

Cuma berselang dua tahun lalu, yang pasti September 1996, kembali Israel berulah. Mereka buat terowongan di dekat tanah Al-Aqsa. Kolong Al-Aqsa digempur serta tanah di bawahnya digali dengan beragam dalih. Sampai pada akhirnya pada 2000 berlangsung perseteruan besar-besaran pada anak-anak muda Palestina serta pasukan keamanan Israel.
Tidak kurang 3. 300 jiwa anak muda Palestina meninggal dunia dalam momen yang di kenal jadi Al-Aqsa Intifada atau The Second Intifada itu. Selesai momen Intifada ke-2, pemerintah Israel lalu melarang warga Palestina yang berumur 18-50 tahun masuk Al-Aqsa. Cuma mereka, yang tua renta diatas 50 tahun, yang bisa masuk ke Al-Aqsa.

Ketentuan itu tetap masih berlaku sampai hari ini. Pada Jumat (28/7) tempo hari, pemerintah Israel membatasi akses warga Palestina serta umat Islam yang juga akan melaksanakan ibadah ke Al-Aqsa. Pada Jumat kemarin, kepolisian Israel kembali melarang jemaah pria berumur dibawah 50 tahun turut menggerakkan salat Jumat di Al-Aqsa.

Larangan ini punya potensi kembali menyebabkan kemelut di kompleks suci untuk umat Islam serta warga Yahudi itu. " Penilaian keamanan sudah dikerjakan serta ada tanda-tanda unjuk rasa juga akan berlangsung hari ini, " sekian pernyataan kepolisian Israel masalah kompleks Haram al-Sharif, yang oleh umat Yahudi dikatakan sebagai Temple Mount, seperti ditulis AFP, Jumat (28/7).

Sesudah nyaris separuh era, sinyal tanda selesainya perseteruan Palestina dengan Israel tidak kunjung nampak.

Berita ini sudah dimuat sebelumnya oleh detik.com

Loading