![]() |
Hal
itu dikatakan kapolda Sulbar, Brigjen Pol. Baharuddin Djafar, dalam diskusi yang
digelar Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulbar, bertempat di
Hotel D’maleo Convention Center, Mamuju. Selasa, (05/06/18).
Trend
dan perspektif persoalan yang
disampaikan Baharuddin Djafar yaitu, Money Politik (Politik Uang) dalam
keputusan masyarakat untuk memilih partai atau perseorangan bersifat menggiring
massa, Media Sosial Berita Hoax sebagai senjata yang sengaja dimanipulasi,
serta netralitas penyelenggara pemilu.
Baca juga : Rapat Evaluasi Perkembangan Politik di Daerah Tahun 2018 di Sulbar
Baca juga : Rapat Evaluasi Perkembangan Politik di Daerah Tahun 2018 di Sulbar
“Media
sosial terkait berita Hoax, saat inikan informasi mengalir deras serta sangat perlunya
menyaring informasi. Tekhnologi Media sosial handpone, juga sangat cepat
diberikan ke anak-anak oleh orang tua, bahkan anak SD sekarang rata-rata sudah
punya Handphone, selain itu juga di pengaruhi tingkat kecerdasan, kualitas
pendidikan dan kesehatan” Jelasnya.
Kedua
kata Kapolda Sulbar, yakni Money Politik, tantangan tersebut merupakan masalah serius, olehnya itu diharapkan sinergi
yang baik kepada semua pihak dan masyarakat secara luas dalam menentukan
pilihan.
Ketiga
ia menambahkan, netralitas penyelenggara sangat dibutuhkan, sehingga kedepannya
dinamika politik di Sulbar berjalan sesuai apa yang diharapkan “Perlu sinergi
yang baik mulai dari tingkat kepala desa, dan seluruh penyelenggara. Ketiga
adalah money politik ini juga sesuatu bersifat menggiring massa, ini adalah
tantangan yang besar bukan hanya di Sulbar” Tutupnya. (Adr).