Hanya satu tahun setelah polda Sulawesi Barat
berdiri, kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan terobosan dengan
membangun rumah Sakit Bhayangkara. Hal itu terwujud, saat kepala kepolisian
republik indonesia melakukan kunjungan kerja di Sulbar untuk meresmikan markas
Polda sulbar pada tanggal 22 agustus 2016.
Saat itu, rencana dibangunnya rumah sakit
Bhayangkara Polda Sulbar disampaikan langsung oleh kapolri jenderal polisi Tito
Karnavian. Dari rencana tersebut, tentu melihat kondisi Sulbar dari aspek
pelayanan segi kesehatan masih minim dan kurang maksimal. Apalagi, di provinsi
ke 33 di indonesia ini, khususnya di kabupaten Mamuju sebagai ibukota provinsi Sulbar
hanya memiliki dua rumah sakit, yakni rumah sakit regional provinsi Sulbar dan
rumah sakit umum daerah Mamuju.
Hal ini dinilai menjadi kendala dalam aspek
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Alhasil, pada tanggal 13 juni 2017 rumah
sakit bhayangkara Polda Sulbar mulai dibangun. Pembangunan rumah sakit
bhayangkara tipe b tersebut dibangun oleh pt. Citra prasasti konsorindo, yang
terletak di jalan arteri, kelurahan simboro, kecamatan Simboro, kabupaten Mamuju.
Rumah sakit yang oleh Kapolri diberi nama
rumah sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso. Nama rumah sakit hoegeng Iman Santoso
tersebut diambil dari nama salah seorang mantan kepala kepolisian Republik Indonesia
yang kelima. Jenderal polisi Hoegeng Imam Santoso merupakan sosok polisi yang
dikenal jujur dan sederhana, mengayomi anggota dan sangat baik kepada
masyarakat.
Rumah sakit ini memiliki luas bangunan 4.100
meter persegi, dengan motto “satukan hati untuk siamasei”, Sasaran dan
tujuannya adalah, membantu pemerintah dalam hal pelayanan kesehatan sebagai Polda
baru dan provinsi yang baru di Indonesia.
Rumah sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso
ini memang masih belum rampung. Rencananya, bangunan ini dengan konstruksi 2
lantai. Namun, diharapkan dapat memberikan pelayanan masimal kepada anggota
Polri dan masyarakat di Sulawesi Barat.
Fasilitas di rumah sakit bhayangkara ini
dilengkapi, seperti tempat tidur pasien anak dan dewasa dengan jumlah 10 unit,
brankar pasien jumlah 10 unit, kursi roda jumlah 8 unit, tempat tidur periksa
dengan jumlah 10 unit, tempat cuci tangan dengan stainless Jumlah 10 unit,
tiang infus 10 unit, lemari obat 5 unit, lemari makanan dengan jumlah 5 unit,
meja stainles/wash bak jumlah 5 unit, dorongan oksigen jumlah 4 unit, lampu
baca radiologi 2 unit, kursi tunggu terdiri 5 tempat duduk dengan jumlah 15 set,
peralatan ok jumlah 2 unit, mesin ventilator dengan jumlah 2 unit, baju ok
jumlah 20 buah, duk steril 10 unit, troly emergency dengan jumlah 2 unit, serta
seperangkat alat ok jumlah 1 unit dan alat kesehatan lainnya.
Pembangunan rumah sakit Bhayangkara Hoegeng
Iman Santoso juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dan pada tanggal 16
april 2018, rumah sakit bhayangkara hoegeng Iman Santoso dilakukan persemian
soft opening rumah sakit, sekaligus dirangkaikan dengan bakti sosial tingkat
pusat dengan rincian; pengobatan umum dan spesialis sebanyak 5000 orang,
operasi bibir sumbing 40 orang, operasi hernia, eppendik, lipoma dan sebagainya
sebanyak 20 orang, operasi katarak, sunnatan masal 200 orang, pelayana kb
kesehatan 50 orang, donor darah 100 orang, pelayanan penyuluhan dan pemeriksaan
gigi sebanyak 200 orang.
Baca Juga :