GREIDSMEDIA.COM, Mamuju - Bahwa kasus itu merupakan dinamika tatanan birokrasi dan pemantik untuk berbenah, memperbaiki kelemahan dalam mengemban amanah secara profesional.
“Ini semacam peringatan bagi kita semua, para birokrat dan politisi bahwa republik ini membutuhkan kita secara proporsional dan profesional. Melalui cara-cara begini saya kira kita bisa evaluasi, bisa meningkatkan kesadaran bahwa mengelola birokrasi itu tidak seperti mengelola perusahaan,” kata Jamil.
Bahwa kejadian itu tak boleh dipandang hanya dari satu sudut saja, juga bukan ukuran lemahnya birokrasi Sulbar.
“Jangan juga dianggap sebagai representasi dari birokrasi Sulbar. Keberhasilan kawan-kawan di birokrasi juga banyak, lagi pula ini belum tentu semua salah, ini masih dalam proses,” tegas, mantan Dosen UIN Alauddin Makassar, itu.
Sumber : Mamujutoday.com