Fasisme
merupakan Otoritas absolut di mana awal munculnya berdasar pada suatu prinsip
kepeminpinan dan kepatuhan, tidak ada pengecualian. Ideologi dengan
membayangkan adanya musuh dan karenanya pemimpin harus kuat menjaga negara tanah
air yang dipijaknya. Fasisme sebagai gerakan politik, berkembang dalam
kehidupan politik di Eropa antara tahun 1919-1944. Satu hal yang menarik, ciri
penting dari hampir semua gerakan fasisme adalah mereka meletakkan negara
sebagai pengatur dan pusat seluruh sejarah dan kehidupan manusia.
Istilah
Fasisme lahir pertama kali di masa perang dunia pertama. Tahun 1919 adalah masa
di mana gerakan kediktatoran Fasis Italia. Paham tersebut dirubah cenderung lebih
lunak atau Moderat. Di masa Adolf Hitler Fasisme lebih di dangkalkan, pembela
negara lebih bermasyarakat (Nasionalis-sosialis), dengan istilah Nazissme. Di
bawah kepemimpinan Adolf Hitler, kefanatikan ras dan membukmikannya adalah
sebuah hal yang realistis.
Fasisme
melahirkan negara yang sangat kuat, pertahanan negara yang sangat ketat, dan
tertata rapi. Namun disisi lain pemerintahan di dominasi oleh orang-orang yang
berkuasa pada kekayaan dan gerakan politik dalam masyarakat, orang-orang
pilihan pada suatu kelompok tersebut di anggap mampu, terpandang dan berderajat
tinggi.
Ilustrasi Foto Fasisme (Sumber : Tirto ) |
1.Pengertian
Fasisme
Menurut
bahasa, Fascismo, bermula dari sebutan “fasses”, menggambarkan serumpun batang
yang diikatkan di kapak sebagai simbol otoritas hakim romawi kuno. Populernya,
Fasisme adalah ideologi yang memegang prinsip Otoritas.
Dalam
pemaknaannya, sebuah negara mempunyai bentuk paham ideologi ini, mewujudkan
pasukan militer secara dominan memiliki peran yang sangat penting. Sehingga tanah
air mereka pijak selalu siap sedia tanpa kelemahan apapun. Fasisme adalah
sebuah pemikiran individualistis manusia. Individualistis manusia yang ada
dalam negara harus sutu suara, bersatu bersama pemimpin dan masyarakat tak boleh
mempunyai identitas beragam.
Fasisme
sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut “hukum rimba” yang
dikembangkan oleh Darwinisme. Ciri lainnya untuk diingat adalah bahwa fasisme
merupakan ideologi nasionalistik dan agresif yang didasarkan pada rasisme.
Nasionalisme semacam ini sama sekali berbeda dari sekadar kecintaan pada
negara. Dalam nasionalisme agresif pada fasisme, seseorang mencita-citakan
bangsanya menguasai bangsa-bangsa lain, menghinakan mereka, dan tidak menyesali
timbulnya penderitaan hebat terhadap rakyatnya sendiri dalam prosesnya.
2. Perintis Fasisme
Adolf Hitler |
Dalam
karyanya, Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of
Fascism. Sebenarnya ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi
pegangan kaum fasis didunia, itu disebabkan wawasannya yang bersifat moderat.
Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
- Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
- Pengingkaran derajat kemanusiaan.
- Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
- Pemerintahan oleh kelompok elit.
- Totaliterisme.
- Rasialisme dan imperialisme.
Fasisime
memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.
Seperti
halnya setiap momentum sejarah fasisme,
kelakuan dan hasrat untuk menguasai bangsa lain, kekuatan dan penindasan
internal terhadap bangsa sendiri sudah sekian lama terjadi pada masanya.
Pemaksaan gagasan dan ketidakmapuan rakyat melawan dan mengharuskan masyarakat
menerima seluruh kebijakan negara. Kelompok kaum elite di bawah kepemimpinannya
juga menggunakan kekuatan dan kekerasan. Kasus demikian terjadi Nazi Jerman.
Usai perang dunia pertama, tahun 1918. Benih-benih perang tumbuh subur di
Italia dan Jerman.
3. Sejarah Munculnya Fasisme
Fasisme muncul dan berkembang pada abad ke-20
silam, menyebar dengan pesat di seluruh penjuru dunia pada awal perang dunia I.
Bersama kekuasaannya rezim Fasis Jerman, dan khususnya di Italia, rentetan
sejarahnya pun mulai menyebarkan benih ke 3 negara lain, seperti Yunani,
Spanyol di Eropa dan Jepang Benua Asia.
Merasakan tekanan dan kekerasan, hanya
menimbulkan rasa ketakutan rakyat. Diktator Fasis bersama pemerintahannya hanya
mengirimkan gelombang teror kekuatan yang brutal, Agresi, pertumpahan darah.
Ketakutan tersebut ada dikarenakan gelombang teror melalui Polisi rahasia dan
milisi fasis pemerintah.
Hampir semua level kemasyarakatan, mulai dari struktur
pendidikan, agama, Budaya, struktur pemerintah hingga militer, organisasi
politik hingga merongrong kehidupan pribadi masyarakatnya.
4. Prinsip dan Ciri Penyebab Fasisme
Prinsip
fasisme mengutamakan kepentingan di seluruh aspek, dan karenanya fasisme
mengutamakan prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut. Artinya, segala
perintah harus selalu dipatuhi dan tak ada pengecualian sedikitpun.
Ciri Fasisme
- Tidak rasional
- Tidak mengakui persamaan derajat manusia
- Tidak mengakui oposisi
- Pemerintahan hanya di pimpin kelompok elite
- Totaliterisme
- Rasionalisme (kaum elite lebih unggul dari kelompok massa-Rakyat)
Penyebab Fasisme
- Fusi nasionalisme dan Sorelianisme serta pemecahan terakhir (1907–1914)
- Terjadinya Perang Dunia I dan pendirian Fasisme (1914–1920)
- Terjadinya konsolidasi politik (1920–1922)
- Terjadinya Gelombang fasisme Internasional dan Perang Dunia II (1929–1945)