Mengulas Tuntas Sejarah Fasisme -->
Senin, 14 April 2025
Cari Berita

Advertisement

mail@xmlthemes.com

Mengulas Tuntas Sejarah Fasisme

Tuesday, July 17, 2018


Fasisme merupakan Otoritas absolut di mana awal munculnya berdasar pada suatu prinsip kepeminpinan dan kepatuhan, tidak ada pengecualian. Ideologi dengan membayangkan adanya musuh dan karenanya pemimpin harus kuat menjaga negara tanah air yang dipijaknya. Fasisme sebagai gerakan politik, berkembang dalam kehidupan politik di Eropa antara tahun 1919-1944. Satu hal yang menarik, ciri penting dari hampir semua gerakan fasisme adalah mereka meletakkan negara sebagai pengatur dan pusat seluruh sejarah dan kehidupan manusia.

Istilah Fasisme lahir pertama kali di masa perang dunia pertama. Tahun 1919 adalah masa di mana gerakan kediktatoran Fasis Italia. Paham tersebut dirubah cenderung lebih lunak atau Moderat. Di masa Adolf Hitler Fasisme lebih di dangkalkan, pembela negara lebih bermasyarakat (Nasionalis-sosialis), dengan istilah Nazissme. Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, kefanatikan ras dan membukmikannya adalah sebuah hal yang realistis.  

Fasisme melahirkan negara yang sangat kuat, pertahanan negara yang sangat ketat, dan tertata rapi. Namun disisi lain pemerintahan di dominasi oleh orang-orang yang berkuasa pada kekayaan dan gerakan politik dalam masyarakat, orang-orang pilihan pada suatu kelompok tersebut di anggap mampu, terpandang dan berderajat tinggi.

Ilustrasi Foto Fasisme (Sumber : Tirto )


1.Pengertian Fasisme

Menurut bahasa, Fascismo, bermula dari sebutan “fasses”, menggambarkan serumpun batang yang diikatkan di kapak sebagai simbol otoritas hakim romawi kuno. Populernya, Fasisme adalah ideologi yang memegang prinsip Otoritas.
Dalam pemaknaannya, sebuah negara mempunyai bentuk paham ideologi ini, mewujudkan pasukan militer secara dominan memiliki peran yang sangat penting. Sehingga tanah air mereka pijak selalu siap sedia tanpa kelemahan apapun. Fasisme adalah sebuah pemikiran individualistis manusia. Individualistis manusia yang ada dalam negara harus sutu suara, bersatu bersama pemimpin dan masyarakat tak boleh mempunyai identitas beragam.

Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut “hukum rimba” yang dikembangkan oleh Darwinisme. Ciri lainnya untuk diingat adalah bahwa fasisme merupakan ideologi nasionalistik dan agresif yang didasarkan pada rasisme. Nasionalisme semacam ini sama sekali berbeda dari sekadar kecintaan pada negara. Dalam nasionalisme agresif pada fasisme, seseorang mencita-citakan bangsanya menguasai bangsa-bangsa lain, menghinakan mereka, dan tidak menyesali timbulnya penderitaan hebat terhadap rakyatnya sendiri dalam prosesnya.

2. Perintis Fasisme

Adolf Hitler

Dalam karyanya, Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism. Sebenarnya ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, itu disebabkan wawasannya yang bersifat moderat. Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
  • Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
  • Pengingkaran derajat kemanusiaan.
  • Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
  • Pemerintahan oleh kelompok elit.
  • Totaliterisme.
  • Rasialisme dan imperialisme.

Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.
Seperti halnya  setiap momentum sejarah fasisme, kelakuan dan hasrat untuk menguasai bangsa lain, kekuatan dan penindasan internal terhadap bangsa sendiri sudah sekian lama terjadi pada masanya. Pemaksaan gagasan dan ketidakmapuan rakyat melawan dan mengharuskan masyarakat menerima seluruh kebijakan negara. Kelompok kaum elite di bawah kepemimpinannya juga menggunakan kekuatan dan kekerasan. Kasus demikian terjadi Nazi Jerman. Usai perang dunia pertama, tahun 1918. Benih-benih perang tumbuh subur di Italia dan Jerman.

3. Sejarah Munculnya Fasisme

Fasisme muncul dan berkembang pada abad ke-20 silam, menyebar dengan pesat di seluruh penjuru dunia pada awal perang dunia I. Bersama kekuasaannya rezim Fasis Jerman, dan khususnya di Italia, rentetan sejarahnya pun mulai menyebarkan benih ke 3 negara lain, seperti Yunani, Spanyol di Eropa dan Jepang Benua Asia.
Merasakan tekanan dan kekerasan, hanya menimbulkan rasa ketakutan rakyat. Diktator Fasis bersama pemerintahannya hanya mengirimkan gelombang teror kekuatan yang brutal, Agresi, pertumpahan darah. Ketakutan tersebut ada dikarenakan gelombang teror melalui Polisi rahasia dan milisi fasis pemerintah.
Hampir semua level  kemasyarakatan, mulai dari struktur pendidikan, agama, Budaya, struktur pemerintah hingga militer, organisasi politik hingga merongrong kehidupan pribadi masyarakatnya.  

4. Prinsip dan Ciri Penyebab Fasisme

Prinsip fasisme mengutamakan kepentingan di seluruh aspek, dan karenanya fasisme mengutamakan prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut. Artinya, segala perintah harus selalu dipatuhi dan tak ada pengecualian sedikitpun.

Ciri Fasisme  

  • Tidak rasional
  • Tidak mengakui persamaan derajat manusia
  • Tidak mengakui oposisi
  • Pemerintahan hanya di pimpin kelompok elite
  • Totaliterisme
  • Rasionalisme (kaum elite lebih unggul dari kelompok massa-Rakyat)           

Penyebab Fasisme

  • Fusi nasionalisme dan Sorelianisme serta pemecahan terakhir (1907–1914)
  • Terjadinya Perang Dunia I dan pendirian Fasisme (1914–1920)
  • Terjadinya konsolidasi politik (1920–1922)
  • Terjadinya Gelombang fasisme Internasional dan Perang Dunia II (1929–1945)


Kesimpulan

Dari seluruh uraian diatas, Fasisme adalah paham politik, mengangungkan kekuasaan dan absolut tanpa adanya Demokrasi. Fasisme lahir dari adanya krisis. Krisis disebabkan perang dunia I, dampaknya pun menghancurkan Ekonomi di Eropa. Paham Ideologi Fasisme mengedepankan bangsa sendiri dan memandang secara rendah bangsa lain. Dan pada Intinya Fasisme adalah suatu sikap nasionalisme secara berlebihan.


Loading