![]() |
Ilustrasi Foto : Pola Hidup Bermain Game Hingga Menyebabkan Gangguan Mental |
Minggu
malam, terdengar suara dibalik pintu, hpnya belum saja terlepas dari tangan
semenjak tadi pagi ia bermain Game Online. Sesekali ia menyeruput kopi dengan rasa
sedikit gelisah setelah kalah dalam pertempuran dahsyat . “Kamu belum selesai mainnya, itu hp kamu ngga
ada istirahatnya” Tanya seorang teman.
Sang
pemain Game hanya terdiam membisu, acap kali ketika sang teman bertanya terjawab
hanya terlihat sekat-sekat frustasi menghampiri wajah sang Pemain Game.
Hingga sekitar pukul jam 12 malam, wajah sang pemain cerah sumringah, Kontribusinya dalam tim menghapus
pengingat chat dari teman koleganya setelah Bunyi Notifikasi dimatikan.
Berbagai
aktivitas game sering kali menciptakan kondisi emosional hingga kadang-kadang memperlambat
komunikasi. Beralih Menciptakan kondisi yang lebih nyaman, namun kenyataanya di
akhir pekan hanya mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang serupa.
Pesatnya
teknologi memungkinkan sebagian orang untuk mengisi hampir seluruh hidupnya
dalam tatapan layar. Ketika semua aktivitas tergantikan dengan aksi didunia
maya, maka sebagian orang memilih untuk mengisi ruang kosong dengan gaya Visualitasnya.
Seringkali
itu menjadi problem sebagian orang, maka Istilah No Life pun menjadi tenar
dengan sebutan antek-antek game “ No Life No Game”. Mengharuskan keinginan
tercapai, kemenangan adalah sebuah keharusan, dan yang kalah sudah pasti Frustasi,
meski kadang-kadang banyak yang sembunyi dengan kalimat “Slow”.
Baca
juga : Fakta Anak No Life Yang Harus Kamu Tahu
No Game No Life bisa mengalahkan rasa waras hingga menyebabkan gangguan mental
Ketika keinginan mengalahkan segala hal, maka rasa waraspun
tidak dibutuhkan lagi, akibatnya, Gangguan mental. Hasrat, kegigihan, ketagihan
dalam durasi yang berulang-ulang dengan intensitas tinggi mengakibatkan
terciptanya pola baru.
Sumber : Capture Berita Kompas. |
Dimuat di Kompas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kategori
kecanduan bermain game (Game Disorder),
telah ditetapkan sebagai Gangguan Mental. Versi yang ditambahkan WHO
Adalah kategori International Statistical Classification Of Diseases (ICD) atau
Klasifikasi penyakit dalam skala Intenasional,
berisi gejala tanda serta penyebabnya.
Yang selanjutnya WHO pun memasukannya dalam kategori Pola kebiasan
kecanduan bermain game. Ada 3 sebab kecanduan Game disorder atau kecanduan
Bermain game :
1. Seseorang
tidak bisa mengendalikan kebiasaannya bermain game.
2. Memprioritas
kebutuhan bermain game diatas segala kebutuhan lain.
3. Terus
bermain game meski ada konsekuensi negatif.
WHO juga menjelaskan, 3 hal tersebut diatas merupakan gejala
yang terlihat selama 1 tahun sebelum diagnosis ditetapkan dan selanjutnya masuk
dalam kategori Game disorder.
Meski demikian, bukannya berarti semua game bersifat merusak
dan dapat mengakibatkan gangguan mental. Karena beberapa permainan game dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kongnitif, misalnya membaca Huruf, serta
mewarnai.