
Ilsutrasi/net
Angka Kemiskinan Sulbar Tahun 2016 - Tercatat Penduduk miskin Sulawesi Barat pada September
2016 sebesar 146,90 ribu jiwa atau berkurang 5,83 ribu jiwa dibandingkan Maret
2016 dan berkurang 6,31 ribu jiwa dibandingkan September 2015.
Hal ini diketahui setelah Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat merilis berita resmi statistik di
Mamuju, Rabu 3 Januari 2016.
Kepala statistik dan distribusi
BPS Sulbar Markus Uda mengatakan, Selama satu semester (Maret - September
2016), persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan
sebesar 0,16 persen poin.
“Namun kalau kita lihat secara
absolut jumlah penduduk miskin perkotaan mengalami peningkatan sebesar 2,22
ribu jiwa. Sementara itu, di daerah perdesaan jumlah dan persentase penduduk
miskin mengalami penurunan sebesar 8,05 ribu jiwa (0,56 persen poin).”Jelasnya.
Demikian pula halnya bila
dibandingkan selama satu tahun (September 2015 – September 2016), daerah
perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin, namun secara absolut
jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 2,56 ribu jiwa, sedangkan daerah
perdesaan jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar
8,87 ribu jiwa (0,70 persen poin).
Sementara itu Garis Kemiskinan
(GK) di Sulbar sebesar Rp. 292.519,- per kapita per bulan atau meningkat 1,98
persen dibandingkan Maret 2016 dan meningkat 5,42 persen dibandingkan September
2015. Kontribusi GK Makanan terhadap GK pada September 2016 sebesar 78,96
persen.
Selain itu, 5 komoditi makanan di
bulan September 2016 yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai Garis
Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan yaitu beras, rokok kretek filter,
tongkol/tuna/cakalang, gula pasir dan bandeng. Sementara itu 4 komoditi bukan
makanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai Garis Kemiskinan
baik di perkotaan maupun perdesaan yaitu biaya perumahan, pendidikan, listrik
dan bensin.
Menurut data BPS Sulbar, dari Indeks
Kedalaman Kemiskinan Sulawesi Barat sebesar 1,85 atau menurun 0,10 poin,
dibandingkan Maret 2016 dan meningkat 0,31 poin dibandingkan September 2015,
sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan, Sulawesi Barat sebesar 0,44 atau menurun
0,04 poin dibandingkan Maret 2016 dan meningkat 0,13 poin dibandingkan
September 2015.
“Hal tersebut mengindikasikan
bahwa pada September 2016 rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung
mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk
miskin itu sendiri semakin menyempit (cenderung homogen)”Tutupnya.