Headline
– Perspektif
Adri
M. Fatwa - Greidsmediacom
Media sosial diabad ini
menuntut kita untuk mengamati sebanyak mungkin memahami barisan kata, subtansi,
serta visual mengarah Radikalisme bebas walau pemerintah telah menjalankan
tugas menutaskan pemahaman tersebut. Kecenderungan dan jebakan konsekuensi rekriutmen
dan militansi viral di dunia maya Milenial adalah problem besar bangsa ini.
Namun kenyataan akal sehat dan
kepentingan radikal ketika dibenturkan dengan penalaran berfikir terjadi perubahan
relevan. Virus radikal menjebak otak kita yang kadang apatis menelan hingga merasuki alam bawah sadar lalu berubah jadi
pelumas penggerak radikalisme.
Dua hal penting pelajaran
dari mengamati dan membaca gerakan radikal akan memberikan solusi. Tidak banyak
akan saya jelaskan, tapi terpenting memberi solusi untuk sebuah bangsa yang
kita cinta bersama.
Gerakan Radikal didunia maya
diera ini telah menjadi warna abu-abu. Gaya komunikasi dan didukung privasi jalan
empuk penebar radikal, namun itu bisa diminimalisir pemeritah. Berbagai
kegiatan sosialisasi dan koordinasi terbilang
cukup berhasil, menanamkan rasa kehati-hatian meningkatkan memori kita untuk menekan
prevalensi radikal.
Perbedaan yang menyatukan Bangsa
Didorong dengan Kesadaran
umat, agama, budaya serta suku, menjadikan solusi kita untuk sadar betapa
pentingnya nilai lokal kedaerahan meski banyak perbedaan satu sama lain. Dan yang
paling penting adalah ternyata itu menjadi kekuatan negara dan bangsa kita
memegang teguh persatuan dan nilai-nilai pancasila.
Dari banyaknya kemungkinan, solusi
dalam bermasyarakat itu tetap tumbuh, latar belakang sosial dari berbagai aspek
kehidupan menekan angka minoritas radikalisme yang sampai saat ini menjadi
musuh terbesar, tapi kita belum tergoyahkan sedikitpun serta tak gentar.